Google

Facebook

Pengikut

BUKU TAMU

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

A. Pengantar

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

B. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :

1. Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

2. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

3. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

4. Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

C. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.

Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :

1. Adanya orang perorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.

2. Ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.

3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umumu.

Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.

Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.

D. Kehidupan yang Terasing

Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang lainnua. Padahal perkembangan jiwa seseorag banyak ditentuan oleh pergaulannya dengan orang lain.

Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salat satu indrany. Dari beberapa hasil penelitian, ternyata bahwa kepribadian orang-orang mengalami banyak penderitaan akibat kehidupan yang terasing karena cacat indra itu. Orang-orang cacat tersebut akan mengalami perasaan rendah diri, karena kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan kepribadiannya seolah-olah terhalang dan bahkan sering kali tertutup sama sekali.

Pada masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal hampir tak terjadi, terasingnya seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta rendahan), apabila berada di kalangan kasta lainnya (kasta yang tertinggi), dapat pula terjadi.

E. Bentuk-bentu Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

F. Proses-proses yang Asosiatif

1. Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama hasil perintah atasan atau penguasa
3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

Ada 5 bentuk kerjasama :

1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong

2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih

3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan

4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.

5. Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

2. Akomodasi (Accomodation)

Pengertian

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

Menurut Gillin akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :

1. Mengurangi pertentangan antara orang / kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham

2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer

3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.

4. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk Akomodasi

1. Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan

2. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

3. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

4. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

5. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.

6. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.

7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Hasil-hasil Akomodasi

1. Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat
Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru.

2. Menekankan Oposisi
Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
1. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda

2.Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah

3. Perubahan-perubahan dalam kedudukan

4. Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

3. Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Proses Asimilasi timbul bila ada :
1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya

2. orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga

3. kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri

Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini

1. Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama

2. interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan

3. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer

4. Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
1. Toleransi
2. kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. perkawinan campuran (amaigamation)
7. adanya musuh bersama dari luar

Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi

1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat

2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga

3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi

4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi

6. In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.

7. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa

8. faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.

Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.

4. Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu :

5. Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :

1. Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.

2. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Bentuk-bentuk persaingan :
1. Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen

2. Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.

3. Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.

4. Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
1. Menyalrkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif

2. Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.

3. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

4. Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)

Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
1. Kerpibadian seseorang

2. Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.

3. Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.

4. Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.

6. Kontraversi (Contravetion)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
1. yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana

2. yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.

3. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain

4. yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.

5. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.

Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
1 . Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat

2. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.

3. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.

Tipe Kontravensi :
Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
a. Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)

b. Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle)

3. Antagonisme keagamaan

4. Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya

5. Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.

7. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.

Sebab musabab pertentangan adalah :
1. Perbedaan antara individu
2. Perbedaan kebudayaan
3. perbedaan kepentingan
4. perubahan sosial.

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
1. Pertentangan pribadi

2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan

3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan

4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat

5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara

Akibat-akibat bentuk pertentangan
1. Tambahnya solidaritas in-group
2. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
3. Perubahan kepribadian para individu
4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
5. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.

11 komentar

  1. Anonim Says:
  2. Nama : Heni Agustina P.B
    Nim : 07071002098
    SOSIOLOGI KOMUNIKASI

    Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
    Berdasarkan gambar pada buku, hal pertama adalah individu, individu merupakan orang atau masayarakat yang melakukan komunikasi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam menyampaikan pesan tersebut ada beberapa cara yang dilakukan, salah satunya adalah dengan media massa seperti, Koran, majalah, radio, televisi, internet dan sebagainya. Media massa merupakan teknologi telematika yang bisa menghubungakan suatu komunikasi agar bisa berjalan dengan lancar.
    Hal tersebut yang diatas merupakan suatu proses interaksi sosial, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Didalam komunikasi harus ada proses sosial sehingga komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
    Dan yang terakhir adalah budaya kosmopolitan, Budaya kosmopolitan merupakan sebuah bentuk budaya yang dikarakterisasikan oleh mentalitas perkotaan (urban mentality) yakni mentalitas yang memiliki kecenderungan bergaya hidup mewah, matre, konsumtif dan hedonistis.

     
  3. Anonim Says:
  4. hgtcgcfgcdfcc

     
  5. Anonim Says:
  6. Nama: Zerry Afrian
    Nim: 07071002061

    Individun merupakan kelompok masyarakat dunia adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratu
    Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

    Ranah sosiologi komunikasi mempengaruhi individu kelompok dan masyarakat dunia mealui proses interaksi sosial. Sarana media komunikasi saat ini dapat berupa teknologi telematika, efek media massa dan berwujud budaya kosmopolitan.
    Proses sosial dan komunikasi (interaksi sosial) meliputi :
     Telematika dan realitasnya
     Efek media dan norma sosial baru
     Perubahan sosial dan komunikasi
     Masalah sosial dan media massa
     Cybercumunity
     Aspek hukum dan bisnis media

    Komunikasi saat ini tidak terlepas dari suatu teknologi telematika, dimana masyarakat dunia dapat berkomunikasi diseluruh dunia lewat teknologi telematika yaitu berupa jaringan internet, yang dapat menghubungkan komunikasi diseluruh dunia. Komunikasi pada saat ini telah menciptakan suatu budaya kosmopolitan yang membuat gaya hidup masyarakat menjadi berubah menjadi praktis. Proses interaksi didalam komunikasi membuat pola hidup masyarakat menjadi berubah dan gaya hidup manusia menjadi modern dan cenderung berubah menjadi dinamis. Pada saat sekarang media massa menjadi peranan penting bagi proses penyampaian informasi baik berupa pesan secara visual maupun non visual. Media massa berupa media cetak maupun elektronik. Efek media massa muncul sebagai umpan balik dari sebuah penyampaian informasi. Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.
    arena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali timpang dan tidak benar.

     
  7. Anonim Says:
  8. NAMA : HADIMAS BAGUS
    NIM : 07071002020
    Assalamualaikum Wr.Wb


    RANAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI
    Pengertian Sosiologi Komunikasi
    Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti masyarakat, dan kata Logos yang berarti ilmu. Dalam kamus, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
    Ilmu Sosiologi muncul bersamaan dengan ilmu psikologi pada abad 19, dimana ilmu sosiologi merupakan perkembangan dari ilmu filsafat sosial. Filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan. Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Hebert Spencer lewat bukunya berjudul Principles of Sociology.
    Sosiologi Komunikasi
    Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang di susun secara sistematis berdasarkan analisis berfikir logis.
    Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks interaksi sosial dalam masyarakat, baik yang berhubungan dengan media secara langsung dan tidak langsung.
    Colin cherry(1964) mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki serangkaian peraturan bersama untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan
    Tujuan dari sosiologi komunikasi adalah dapat mengetahui pengaruh faktor sosial dalam komunikasi serta dapat memahami keadaan sosiologi yang timbul dalam komunikasi.

    Di bukunnya Bungin menjelaskan (2007:36), domain atau ranah sosiologi adalah individu, kelompok, masyarakat, dan sistem dunia. Selanjutnya, ranah-ranah ini juga bersentuhan langsung dengan wilayah lainnya seperti komunikasi, efek media massa, budaya kosmopolitan, proses dan interaksi sosial, dan teknologi informasi dan komunikasi.Sebagai salah satu disiplin ilmu sosial, sosiologi komunikasi juga menempatkan manusia sebagai objek kajian materiilnya.

    objek formal dari sosiologi komunikasi adalah proses sosial dan komunikasi dalam masyarakat atau interaksi sosial. teknologi telekomunikasi, media dan informatika. Kita tahu, kemajuan teknologi sangat membawa dampak dan perubahan yang besar dalam hampir seluruh aspek masyarakat. Salah satunya media massa. Pengaruh media massa bagi masyarakat tidak bisa terlepas dari kemajuan dan kecanggihan teknologi komunikasi. Efek media massa ikut membentuk berbagai perubahan dalam masyarakat. Sebut saja, ada perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, menciptakan perubahan sosial dan pola komunikasi dalam masyarakat, hingga terciptanya komunitas atau masyarakat maya. Selain itu, pengaruh teknologi komunikasi pun dapat merambah ke dunia ekonomi dan hukum.

    wassallammualaikum

     
  9. Anonim Says:
  10. Nama : Irwan Badri Sanjaya Putra
    Nim : 07091002023
    E-mail : irwan-mei28@yahoo.com
    SOSIOLOGI KOMUNIKASI
    1. Pengertian Sosiologi :
    a. Asal Kata : Sofie, bercocok tanam, yang berkembang menjadi “socios” dalam bahasa latin yang berarti teman atau kawan.
    2. Pengertian Komunikasi
    a. Asal Kata : Cominication, comunicatio, comunis yang berarti sama makna
    b. Menurut Para Ahli :
    Garbner ( 1967 ) : Komunikasi sebagai sosial interaksi melalui pesan.
    Onong ( 292 ) : Komunikasi adalah Proses penyampaian pikiran, perasaan oleh seorang kepada orang lain.
    RANAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI
    1. Materil
    a. Individu
    b. Kelompok
    c. Masyarakat
    d. Dunia
    2. Objek
    Proses sosiologi dan komunikasi
    a. Telematika ( Teknologi Komunikasi )
    b. Efek Media ( isi media )
    c. Perubahan Sosial
    d. Masalah Sosial
    e. Aspek Hukum dan Bisnis Hukum




    PENGARUH MEDIA MASA
    Media massa adalah alat atau media yang digunakan dalam komunikasi massa.
    A. Ciri-ciri Komunikasi massa :
    1. Komunikator melembaga : Mewakili lembaga media massa ( Komunikator bertanggung jawab pada lembaga )
    2. Pesan bersifat umum : Pesan disebarkan kesemua orang ( tidak tertuju pada satu orang )
    3. Komunikan Heterogen : Bermacam macam latar belakang
    4. Menimbulkan keserempakan : Semua komunikan dalam waktu yang sama mendapat pesan yang sama.
    5. Objek tertunda
    B. Media massa berdasarkan kekuatan mempengaruhi :
    1. Surat Kabar
    2. Radio
    3. TV
    4. Film
    C. Efek Media Massa
    1. Terencana
    Cepat
    • Propaganda ( bersifat kognitif ),lebih terencana sebagai alat/teknik yang menghasilkan agenda setting.
    • Respon Individu ( Hanya mengetahui )
    • News Learning ( mengetahui info,kognisi )
    • Kampanye ( cara )
    • Framming ( Membingkai Paradigma )
    • Agenda Setting ( Apa yang dianggap penting oleh khalayak, penting pula bagi media )
    Lambat
    • Difusi Pembangunan
    • Difusi Pemberitaan
    • Difusi Inovasi
    • Difusi Pengetahuan
    2. Tak Terencana
    Cepat
    • Reaksi Individu
    • Reaksi Kelompok
    • Kekerasan Media
    Lambat
    • Kontrol Sosial
    • Sosialization
    • Event Of Come
    • Konsep Realitas
    • Penghambatan Budaya
    PERUBAHAN SOSIAL dan KEBUDAYAAN
    Perubahan sosial adalah proses sosial yang dijalani oleh masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem sosial, semua tingkatan kehidupan masyarakat meninggalkan pola kehidupan, budaya dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola kehidupan, budaya dan sistem sosial baru.
    BUDAYA MASSA
    Blumer ( 1939 ) dan MC Quail ( 2004:14 )ada empat komponen dalam sosiologis yang mengandung arti massa.
    1. Anngota masyarakat adalah orang dari posisi kelas sosial yang berbeda :
    • Jenis Pekerjaan
    • Budaya yang Bermacam-macam
    • Tingkat Kekayaan yang Bermacam-macam
    • Berasal dari Segala Lapisan
    2. Massa terdiri dari individu-individu yang anonim
    3. Biasanya secara fisik anggota masyarakat berpisah satu sama lain dan hanya terdapat sedikit interaksi atau penukaran pengalaman antar anggota massa tersebut.
    4. Keorganisasian dari massa bersifat longgar dan tidak mampu untuk bertindak bersama atau secara kesatuan seperti hanya kerumunan.
    Secara umum pengertian massa ditandai dengan :
    a. Kurang memiliki kesadaran diri.
    b. Kurang memiliki identitas diri
    c. Tidak mampu bergerak serentak dan terorganisir untuk mencapai satu tujuan
    d. Komposisinya selalu berubah
    e. Tidak bertindak dengan dirinya sendiri tapi dikoordinir.
    f. Biasanya berprilaku sama sesuai dengan yang mengkoordinir.
    Budaya Massa dibentuk oleh :
    a. Tuntutan Industri
    b. Budaya massa cenderung “latah” menyerap atau meniru yang sedang naik “daun”.
    Budaya massa dipengaruhi atau dibangun oleh :
    a. Kesenangan
    b. Menghancurkan budaya tradisional
    c. Menimbulkan permasalahn ekonomi
    d. Menetes dari atas.

     
  11. Anonim Says:
  12. Nama : Ibrahim Martawijaya
    Nim : 07071002064

    Assalamualaikum Wr.Wb
    Individu ialah merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
    Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
    Sekarang ini sedang terjadi revolusi yang luar biasa menarik, mencengangkan dan sekaligus menantang bagi manusia. Revolusi ini menarik karena revolusi ini membawa perubahan terhadap pola dan struktur proses komunikasi manusia. Revolusi ini juga mencengangkan karena dari revolusi tumbuh dan berkembang teknologi informasi manusia yang pada akhirnya mampu untuk melampaui batasan ruang dan waktu. Revolusi ini juga menantang karena revolusi ini juga membawa pengaruh “tidak sehat” terhadap manusia yang gagap dan rakus “gelojoh” terhadap pola-pola kemudahan teknis yang ditawarkan oleh revolusi ini. Perputaran produksi, konsumsi dan distribusi informasi semakin cepat dialami dan dimiliki oleh sistem masyarakat baru yang global dengan didukung oleh kekuatan dan ekspansi ekonomi, jaringan sistem informasi global serta terakhir disokong oleh teknologi.
    Dengan mengukur perkembangan komunikasi dari pengaruh pra-lisan, tradisi lisan, tulisan, cetakan, media massa dan akhirnya telematika dapat disimak bahwa bagaimana lambannya gerakan proses kebudayaan komunikasi tersebut pada proses awalnya, tapi kemudian terakselerasi secara cepat dan massif pada era belakangan ini (Asa Briggs, 2002). Teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi memegang peranan penting. Urgensi peranan teknologi dalam proses massifikasi informasi terletak ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Dengan demikian, pada dasarnya teknologi bersifat baik. Maka tidak mengherankan apabila terjadi perubahan dari media massa tradisional menjadi media massa baru. Pada akhirnya media baru dalam konteks teknologi dan globalisasi mengalami perubahan yang sedemikian kompleks. Globalisasi menjadi salah satu faktor penting dalam industri dan teknologi media komunikasi.
    Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
    Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.

     
  13. Anonim Says:
  14. nama : Wawan Gunawan
    nim : 07071002033

    Menuru saya, kehidupan politik telah berubah menjadi lapak dan gerai, kios dan show-room. Sebuah masa yang menempatkan hasil jajak pendapat umum jadi ukuran yang lebih penting ketimbang kebenaran. Dan penampilan yang atraktif, lebih efektif ketimbang prestasi dan gagasan sosial yang menggugah.
    Di berbagai negara, kemasan atau kemampuan mengelola citra menjadi penjelasan yang paling representatif dalam banyak pemilihan umum. Misalnya di Jerman, tahun 1998, Gerhard Schroeder yang begitu keras menentang penyatuan Jerman dan tidak pernah melakukan keputusan-keputusan politik yang berani, mengalahkan Helmut Kohl yang telah memimpin negara itu sebagai kanselir selama empat dekade, dengan segudang prestasi dalam membangun Jerman dan Uni-Eropa. Kekalahan Kohl karena citranya tidak tepat untuk political picture abad-21 yang pro-keharmonisan dan keindahan. Sebaliknya, Schroder tampil penuh keanggunan dan senyuman, memiliki daya tarik seksual (sex appeal) dan karakter yang halus.

    Namun, perlu dipahami, sekalipun memiliki daya pengaruh yang luar biasa, aktifitas politik yang hanya mengedepankan pencitraan politik, tanpa dibarengi kualitas diri politik, pada akhirnya hanya meretas nihilisme. Corner dan Pels, menyebutnya cynicism .

    Di negara kita Indonesia, pencitraan politik sebagai salah satu konsentrasi kajian dalam komunikasi politik, mulai merebak pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1999, yang semakin berkembang dan atraktif setelah penerapan sistem pemilihan langsung dalam Pemilu 2004, dan terlihat hingga Pemilu 2009. Seiring dengan perubahan sistem politik, utamanya dalam Pemilu 2009, dengan masa kampanye lebih lama dan sistem suara terbanyak, membuat komunikasi dan pencitraan politik yang dilakukan politisi, baik secara institusional maupun individual, semakin beragam dan menarik, melalui berbagai strategi yang terkadang mengabaikan etika politik. Pertama, pure publicity yakni mempopulerkan diri melalui aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang natural atau apa adanya.

     
  15. Anonim Says:
  16. NAMA : AHMAD DIDI SYOFUWAN
    NIM : 07071002051

    assalamu'alaikum
    Nama : ahmad didi syofuwan
    Nim : 07071002051


    Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan watak serta kodrat manusia.
    Donald K Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa. Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung mapun tidak langsung.
    Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

     
  17. Mukhlis Says:
  18. Nama : Mukhlis
    Nim : 07071002045
    Studi : Ranah Sosiologi Komuniakasi

    Assalamualaikum,Wr,Wb

    Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas diri dalam membangun kontak sosial dengan orang di sekitar, dan untuk mempengaruhi orang lain kita harus bisa berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
    agar tujuan yang paling mendasar manusia dalam berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis seseorang, komunikasi bersifat sangat signifikan dalam membangun kehidupan sosial karena komunikasi memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang dihadapinya. Komunikasi juga yang memungkinkan manusia mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi problematika.
    Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
    Media massa sebagai suatu pranata sosial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi. Kelembagaan media massa kita sejajarkan dengan berbagai pranata sosial lain seperti pranata pendidikan, ekonomi,politik, hukum dan sebagainya., Setiap pranata tumbuh untuk memfungsikan dirinya di tengah masyarakat. Dalam perkembangannya telah terjadi perluasan fungsi media massa baik itu dengan mengambil alih sebagian fungsi yang tadinya diemban oleh pranata sosial lain, atupun berbagi secara bersama-sama menjalankan fungsi tersebut.

    Sebagai pranata sosial media massa berfungsi melakukan pengendalian sosial (socialcontrol) di tengah kehidupan masyarakat. Efektif atau tidaknya social control yangdilakukan oleh media massa, akan tergantung pada integritas media massa itu sendiriserta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media massa yang bersangkutan.
    Media massa sendiri menjadi objek pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat.Untuk keperluan itu bahkan diadakan sejumlah pranata lain seperti badan sensor, dewankehormatan pers dan sebagainya. Jadi pengawasan sosial yang berlangsung sifatnya dalahtimbal balik antara media massa dengan menyasarakat itu sendiri

     
  19. Anonim Says:
  20. Nama : Dwi Setiawan
    Nim : 07091002054


    RANAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI
    Ranah sosiologo komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat dan sistem dunia. Di mana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperi teknologi telematika, komunikasi,proses dan interaksi sosial, serta budaya kosmopolitan. Ranah sosiologo komunikasi bebeda dengan studi-studi komunikasi dan sosiologi secara keseluruhan, dengan kata lain objek sosiologi komunikasi tidak sama dengan sosiologi secara umum begitu juga sosiologi komunikasi tidak mengambil objek komunikasi secara utuh. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
    Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa komunikasi ini dapat dilakukan oleh individu, kelompok serta masyarakat dunia pada umumnya. Dari berkomunikasi ini individu, kelompok dan masyarakat dapat melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lain, interaksi ini dapat terjadi karena adanya komunikasi yang efektif. Interaksi sosial itu sendiri merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. Jadi dengan adanya komunikasi ini segala aktivitas masyarakat dapat bejalan dengan baik. Komunikasi ini juga dapat mengunakan alat media telematika seperti telekomunikasi, media dan informatika. Dengan komunikasi yang mengunakan media ini memiliki efek yang terencana dan tidak terencana. Dari komunikasi ini sehingga dapat menimbulkan budaya kosmopolitan pada masyarakat.

     
  21. Anonim Says:
  22. Nama : Andri Antomi
    NIM : 07071002053

    Ranah Sosiologi Komunikasi
    Sosiologi adalah ilmu yang membahas masalah tatanan/susunan. Melalui ini orang mengetahui berbagai fenomena yang saling mempengaruhi dalam pola-pola kehidupan masyarakat. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mendefinisikan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama (Soemardjan dan Soemardi, 1964:14).
    Fokus kajian ilmu sosiologi adalah pada interaksi sosial yang diisyaratkan oleh adanya fungsi-fungsi komunikasi. Secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial, yaitu terjadinya kontak sosial dan komunikasi. Terjadinya suatu kontak sosial tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tergantung kepada adanya tanggapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting dari komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau perikelakuan yang lain.
    Sebagaimana pembentukan kelompok yang terjadi melalui proses interkasi sosial, pembentukan masyarakat pun terjadi melalui proses interaksi antarkelompok. Proses pembentukan kelompok dan masyarakat luas itu terjadi melalui komunikasi. Komunikasi berawal dari pertemuan atau perkenalan. Komunikasi merupakan proses interaksi karena adanya stimulus (rangsangan) yang memiliki arti tertentu dan dijawab oleh orang lain (response), baik secara lisan, tertulis, maupun aba-aba. Komunikasi menghasilkan interkasi sosial yang memungkinkan adanya kontak sosial (social contact). Kontak sosial merupakan usaha tindakan pertama, meskipun kontak ini belum mampu membentuk komunikasi yang berkelanjutan. Pembentukan komunikasi terjadi melalui kontak sosial. Itulah sebabnya, pembahasan komunikasi selalu berkaitan dengan proses sosial, yakni kegiatan pertukaran pikiran dan modifikasi sistem nilai. Komunikasi sosial di sebuah masyarakat merupakan proses yang tidak bisa dilepaskan dari sistem nilai masyarakat.
    Jadi didalam masyarakat yang mengalami interaksi tidak menutup kemungkinan akan terjadinya asimilasi, aculturasi, dan lain sebaginya. Sehingga dalam suatu masyarakat memiliki ciri khas tersendiri dari kelompok yang lainnya, bahkan suatu kelompok yang baru juga akan memiliki kebudayaan yang baru pula. Dikarenakan adanya interaksi pada anggota masyarakat tersebut, dan di antara memiliki kebudayaan sendiri-sendiri dari asal mereka, sehingga saling membaur dan lahir lah kebudayaan baru.

     

Posting Komentar


Tentang Saya

JAM / <foo